Reinterpretasi Cakil Sebagai Godaan Hawa Nafsu Sufiyah dalam Karya Tari Video Godha


Oleh : Bima Arya Putra

Trailer Tari Godha Karya Bima Arya Putra

Godha merupakan karya tari video yang berangkat dari sosok Buta Cakil dalam Perang Kembang. Karya tari video ini menginterpretasikan sosok Buta Cakil sebagai simbol godaan nafsu sufiyah. Nafsu sufiyah merupakan nafsu kenikmatan duniawi sebagai halangan dan rintangan dalam diri manusia. Metode penciptaan karya tari Godha menggunakan metode eksplorasi, improvisasi, dan komposisi. Tiga metode utama Alma Hawkins dalam buku Bergerak Menurut Kata Hati: Metoda Baru dalam Menciptakan Karya Tari serta buku Koreografi Lingkungan (Revitalisasi Gaya Pemanggungan dan Gaya Penciptaan Seniman Nusantara) oleh Hendro Martono.

Terwujudnya karya tari video Godha ini menciptakan sebuah cerminan, bahwa kehidupan ini penuh dengan godaan hawa nafsu yang harus dikendalikan dengan penyadaran. Penyadaran diri manusia bahwa kenikmatan duniawi merupakan hambatan dan rintangan menjadi nilai keluhuran yang patut dijadikan tauladan dalam kehidupan.

Tulisan ini merupakan bagian dari naskah publikasi karya tugas akhir Bima Arya Putra “Godha”, pembimbing: Dr. Hendro Martono dan Dindin Heriyadi, M.Sn.

,