IDCF

IDCF

IDCF 2021

Prodi Tari ISI Yogyakarta Menyelenggarakan  International Dance Conference and Festival (IDCF) #1

Program Studi Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan, ISI Yogyakarta, dengan bangga menyelenggarakan  International Dance Conference anf Festival  (IDCF) #1. Festival ini menjadi ruang temu kreatif bagi para koreografer muda, akademisi, dan komunitas tari dari berbagai wilayah Indonesia dan Internasional untuk berbagi gagasan, karya, dan praktik artistik yang inovatif.

Dari dalam negeri antara lain Kemenristekdikti, Kemendikbud, ISI Surakarta, ISI Padang Panjang, ISBI Bandung, Kraton Yogyakarta dan Pura Pakualaman. Sedangkan dari luar negeri yang terlibat anata lain California Institute of the Arts, Victoria College of the Arts, Melbourne University, Shrinakarinwirot University Thailand, Visual Theatre Company CCOT Korea, Dana Taisoon Burgess, serta Ari Rudenko (USA). Usaha menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi seni luar negeri ini merupakan bentuk komitmen agar MoU yang sudah terjalin bukan sekedar sleeping MoU.

Acara akan berlangsung selama 2 hari, yaitu pada tanggal 27 Oktober, bertempat di Jurusan Tari FSP ISI Yogyakrta, dan 28 Oktober 2019 bertempat di Concert Hall ISI Yogyakarta. Lembaga yang terlibat, yaitu Kraton Yogya, akan menampilkan tarian pembuka Beksan Bugis untuk Opening Conference pada tanggal 28 Oktober jam 9 pagi WIB, sedangkan di Pura Pakualaman penampilan pada malam hari tanggal 27 Oktober 2019

Dengan terselenggaranya IDCF #1 di kampus ISI Yogyakarta, diharapkan terbentuk ekosistem seni tari yang kolaboratif dan transformatif, yang mampu memperkuat posisi seni tari dunia. 

IDCF 2021

IDCF : Merayakan Kolaborasi Tari Internasional secara Daring di Tengah Pandemi #2

International Dance Conference and Festival (IDCF) ke-2 diselenggarakan secara daring oleh Program Studi Seni Tari ISI Yogyakarta sebagai respon adaptif terhadap situasi pandemi global. Meskipun tidak dilaksanakan secara luring, semangat pertukaran pengetahuan dan kolaborasi seni tetap terjaga dalam format virtual yang inovatif dan inklusif.

 Selama pandemi Covid-19, pergelaran-pergelaran tari tidak lagi diizinkan untuk pentas secara luring. Bahkan pergelaran tari untuk kegiatan pariwisata pun dihentikan. Situasi ini pada akhirnya menuntut para pelaku tari harus bersikap dan bertindak lebih kreatif. Para seniman tari mulai memanfaatkan Youtube atau platform media sosial yang lain, sebagai ruang untuk menggelar pertunjukan tari dan mengkomunikasikan gagasan kreatifnya.

Untuk melakukan pengamatan dan kajian yang lebih mendalam terhadap berbagai persoalan kontekstual dunia seni pertunjukan (khususnya tari), maka Program Studi Seni Tari, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta berniat menyelenggarakan kegiatan The 2 nd International Dance Conference and Festival ( IDCF ) 2021 yang akan diselenggarakan secara daring pada tanggal 28 sampai dengan  30 Oktober 2021 di Kampus ISI Yogyakarta. Kegiatan IDCF 2021 ini mengambil tema “Dance: Adaptation During Covid 19 Pandemic” sebagai jawaban bagaimana lembaga pendidikan tinggi tari beradaptasi di masa pandemi ini. IDCF 2021 akan menampilkan karya tari maupun tulisan ilmiah hasil penelitian yang dipresentasikan dalam pergelaran tari virtual dan webinar.

International Dance Conference akan dilaksanakan secara daring pada tanggal 28 Oktober 2021, dimulai pada pukul 8.30 WIB. Sedangkan, Dance Festival akan dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 28 sampai dengan 30 Oktober 2021 dan dapat disaksikan mulai tanggal 28 Oktober 2021, pada pukul 20.00 WIB.

International Conference akah menghadirkan Gusti Kanjeng Ratu Hayu sebagai keynote speaker dan beberapa narasumber lain yang berasal dari Indonesia, Amerika Serikat, Perancis, Taiwan, Thailand dan  Malayasia. Seminar internasional ini akan dimoderatori oleh M. Heni Winahyuningsing, Silvia Purba dan Sarjiwo. Internasional Dance Conference akan dibuka oleh Rektor ISI Yogyakarta, Prof. Dr. M. Agus Burhan, M.Hum. dan Dekan Fakultas Seni Pertunjukan, Drs. Siswadi, M.Sn.

IDCF 2021 juga akan menampilkan 19 pementasan tari virtual selama 3 hari. Para penari yang akan tampil pada  Dance festival 2021 berasal dari Indonesia, Taiwan, China, Ekuador, Amerika Serikat dan Jepang. Pada pementasan tari secara virtual ini masyarakat dapat menyaksikan pentas tari tradisi dan virtual.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti internasional conference dapat dapat mendaftarkan diri pada tautan . Masyarakat yang mengikuti internasional conference akan memperoleh e-certiciate.  Untuk pentas tari virtual dapat disaksikan melalui kanal Youtube ISI Yogyakarta.

IDCF 2023

International Dance Conference and Festival (IDCF) #3 kembali digelar oleh Program Studi Tari ISI Yogyakarta. International Dance Conference and Festival (IDCF) yang ketiga pada 20-21 Oktober 2023. Acara ini merupakan agenda dua tahunan yang diselenggarakan untuk meningkatkan pengetahuan dan menyediakan ruang berjejaring bagi seniman dan akademisi tari dari dalam maupun luar negeri. International Dance Conference and Festival (IDCF) terdiri dari dua kegiatan utama yaitu pementasan tari dan seminar internasional.

Tahun ini IDCF mengusung tema “Revisit Dance: Body and Movement”. Tubuh dan gerak merupakan aspek utama dalam tari, diskusi tari di ranah akademik tidak hanya sekadar menggerakkan tubuh akan tetapi juga perihal bagaimana praktik dan teorisasinya. Tema ini berarti bahwa kita akan melihat dan menggali kembali tari sebagai istilah, praktik, dan presentasi gerak masa lalu, kini, hingga masa yang akan datang. Wacana tersebut akan digulirkan dalam dua bentuk kegiatan yang berbeda yakni pertunjukan dan seminar.

Pada hari pertama, 20 Oktober 2023, akan ada pementasan tari dari berbagai negara yakni Fairul Zahid (LaSalle College of the Arts Singapore), Lili Wen (Chongqing University of Humanities and Technology, China), Hendro Martono dan Ni Kadek Rai Dewi Astini (Institut Seni Indonesia Yogyakarta), Universitas Lampung, serta Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh. Pertunjukan kolaborasi juga akan ditampilkan oleh Anna Thu Schmidt (Jerman) dengan penari mahasiswa MBKM Prodi Tari ISI Yogyakarta “Astagala Project”. Rachel Siringan (Filipina) dan Agata Sokol (Polandia) juga akan menampilkan pertunjukan tari dengan multimedia bersama mahasiswa MBKM Prodi Tari ISI Yogyakarta “Arus Project”. Rangkaian repertoar tersebut akan dipentaskan di dalam gedung Laboratorium Seni ISI Yogyakarta dan di halaman Fakultas Seni Media Rekam ISI Yogyakarta, mulai pukul 19.30. Hari kedua, 21 Oktober 2023 pukul 08.30 akan diselenggarakan seminar bertajuk “Revisit Dance: Body and Movement” yang diselenggarakan secara hibrid dengan pembicara kunci Dr. Emma Meehan (Centre for Dance Research,Coventry University, United Kingdom), pembicara Anna Thu Schmidt (Jerman), Fairul Zahid, MFA (LaSalle College of the Arts Singapore), dan Dra. Daruni, M.Hum (ISI Yogyakarta). Peserta seminar dapat mendaftar melalui tautan