Selayang Pandang Sejarah Program Studi Tari ISI Yogyakarta
Program Studi Tari dibentuk dari Akademi Seni Tari (ASTI) Yogyakarta pada tahun 1963 oleh para pakar dan empu tari antara lain Nyi Hadjar Dewantara, Soedharso Pringgo Broto, Prof. Djoyo Diguno, Sindoe Sawarno, C. Harjosubroto, Ki Suratman, Prof. Dr. R.M. Soedarsono, B.P.H. Puger. Prodi ini mengajarkan tari dari 4 budaya besar di Indonesia, yakni Yogyakarta, Surakarta, Bali, dan Sunda. Pada saat berubah menjadi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tahun 1984, pembelajaran tari ditambah 3 daerah, Banyumas, Jawa Timur (Surabaya, Malang, dan Banyuwangi) serta dari Sumatra (Aceh, Melayu dan Padang). Dampak positifnya banyak mahasiswa berasal dari luar Jawa mulai dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Papua Barat, NTT (Bima, Kupang) yang studi di Program Studi Tari maupun prodi lain di ISI Yogyakarta.
Program Studi Tari adalah lembaga pendidikan tinggi yang menjadi pusat Pengkajian dan Penciptaan Tari yang selaras dan seimbang dengan konteks perubahan sosial budaya. Berdasarkan keputusan BAN-PT No. 12543/SK/BAN-PT/Akred-PMT/S/XI/2021 Program Studi Tari telah memenuhi syarat peringkat akreditasi Unggul yang berlaku sejak tanggal 23 November 2021 sampai 23 November 2026, bertujuan menghasilkan insan akademik yang profesional, kreatif, inovatif, dan produktif serta memiliki keunggulan kompetitif dalam bidang pengkajian, penciptaan tari berkarakter budaya Indonesia. Fakultas Seni Pertunjukan ISI Yogyakarta mendapatkan peringkat 100 besar dunia QS World by subject, dan program studi Tari merupakan penyumbang terbesar dalam capaian ini.
Prodi Tari ISI Yogyakarta merupakan prodi Tari tertua dan satu-satunya yang terakreditasi Unggul di Indonesia. Akreditasi unggul yang telah dicapai Prodi Tari didukung dengan Sumber Daya Manusia, dalam hal ini dosen yang memadai. Sampai tahun 2023, Prodi Tari memiliki 28 dosen yang semuanya merupakan dosen tetap. Di antara dosen-dosen yang ada di Prodi Tari, 8 orang dosen memiliki gelar doktor, yang dalam hal ini jumlah dosen bergelar doktor di Prodi Tari merupakan jumlah terbanyak di antara semua program studi dan jurusan yang ada di Fakultas Seni Pertunjukan. Selain itu, dosen, mahasiswa, dan alumni prodi S-1 Tari memegang peran penting dalam pemerintahan, asosiasi profesi, dan aneka kegiatan kesenian baik dalam skala lokal maupun internasional.